PENGALAMAN BELANJA DI HARCO MANGGA DUA


PENGALAMAN BELANJA DI HARCO MANGGA DUA

Bagi yang sudah ‘profesional’ dalam tawar-menawar, apa yang saya sharingkan beriku tini dianggap kecilan. Mereka sudah terbiasa. Atau paling kurang sudah mengetahui ‘trik-trik’ dalam menanyakan komputer.

Bagi yang ‘pemula’ barangkali sharing berikut ini berguna. Pada hari Sabtu, 02 Februari 2019, saya bersama istri dan anak ke Harco Mangga Dua. Tujuannya untuk tanyak piano buat latihan anak kami. Tetapi juga saya ingat bahwa kali ini saya juga bawa laptop saya karena memang ada gangguan.

Kebetulan laptop saya sudah ‘kehabisan’ batterey alias nol. Pasalnya, saat battery sudah sangat rendah (kebetulan selama ini tidak terlalu lama kalau dicharge), tetapi terus dimainin si Diego. Diego main laptop sambil belajar menari di dalam mobil. Ketika battereynya habis, selesai juga riwayat battery laptop saya.

Artinya sekarang tidak ada battery sama sekali alias nol. Batterey hanya ada dengan petunjuk ‘nol’. Saya sudah menanyakan di Bintaro, tetapi sampai seminggu belum juga ada kabar. Makanya kepergian ke Harco Mangga Dua kali ini sebuah berkat.

Saat tiba di Harco Mangga Dua bagian Komputer, tepatnya di lantai dasar, saya ungkapkan permasalahan saya. Selain battery yang sudah ‘wafat’, juga LCD komputer tercoret. Kelihatan harus diganti, dan itulah rekomendasi dari penjual komputer second.

Setelah ‘dilihat’, kepada saya ditanyakan apakah mau battery ori atau yang normal. Beda harganya sekitar Rp 100.000. Yang ‘ori’ harganya Rp650 dan yang biasanya Rp 550.

Mendengar itu saya tidak langsung menawar. Saya perkenalkan diri sebagai guru (biasanya penjual akan berbelas kasih kalau dengar guru). Setelah saya rasa bahwa warna muka sudah ‘menyerah’, saya pun bilang: “Kira-kira harga yang wajar berapa?”. Saya pun menambahkan, saya harus bertanya demikian daripada ‘menawar’ karena saya tidak tahu harga asli.

Penjual langsung menyebut bahwa harga ‘wajar’ yang bisa diberikan ke saya adalah Rp 450.000. Sementara itu untuk LCD lapto sekitar Rp 800.000. tapi kalau untuk pa guru maka diberikan harga Rp 750.000. Total Rp 1.200.000.

Setelah menyampaikan demikian, saya pun menambahkan bahwa ini baru tempat pertama. Saya akan keliling beberapa tempat. Kalau harga itu sudah maksimal, maka saya pasti kembali ke tempat itu. Oh ya, sebelum pamit, bahkan masih diberi harga ‘diskon’ Rp 20.000. Jadi untuk perbaiki totalnya saya harus merogo kocek Rp 1.180.000.

Setelah tempat itu, saya pun ke tempat berikutnya sambil cari piano. Kali ini, setelah tawar menawar dengan metode yang sama, saya mendapat harga ‘lain lagi’. Kali ini sekitar Rp 1.100.000. Itu dijanjikan bahwa bisa diperbaiki kurang dari 30 menit. Tempat ketiga pun saya datangi. Kali ini harganya agak luar biasa, hampir Rp 1.400.000. Sebuah harga yang aduhai.

Dari ketiga tempat ini saya melihat sesuatu yang ‘aneh’. Yang saya maksud, ketika saya tanya tentang LCD dan Battery, ada yang menelepon ke tempat lain untuk dikonfirmasi dan ada yang mengambil battery saya dan membawanya untuk beberapa saat. Hal ini berlangsung di setiap tempat yang saya kunjungi.

Sebenarnya saya minta istri saya untuk coba ‘ikut’ dari belakang, tetapi nampaknya cara seperti itu tidak elok. Saya pun berniat untuk coba cari langsung di bagian perbaikan komputer. Dengan teknik khusus dan kebaiakn di bagian yang biasa perbaiki komputer, saya direkomendasikan bahwa saya harus ke lantai 3 dekat toilet.

Di situ ada NICHO COPUTER. Tempat ini bisa diakses juga di http://www.nichocomputer .com . Ada juga nomor BB 54BAE229 (BB tidak dipakai lagi kali), WA 0851 0502 8068, atau juga WA 0813 8329 1719. Informasi tambahan bahwa agen ini ada juga di TOKOPEDIA. Jadi kita bisa tanyakan ke sana dan akan dikirimkan (kalau itu harus lewat tokopedia).

Mengapa saya sangat rekomendasikan tempat ini? Karena harga yagn diberikan tidak ada tawar-menawar. Harga sudah fiks dan sangat menguntungkan. Untuk battery laptop original saya hanya beli dengan harga Rp 240.000 (bayangkan). Sementara LCD, karena itu tipis, maka harganya sedikit tinggi kata mereka. Harganya Rp 700.000. Semuanya tidak bisa ditawar-tawar. Totalnya Rp 940.000, sudah termasuk pemasangan. Bayangkan dengan harga yang sudah diberikan ke saya di atas diberikan dengan harga minimal Rp 160.000 – 400.000 lebih mahal.

Saya menarik napas panjang. Minimal hari ini saya diajarkan bahwa kalau ada perbaikan, maka bila salah tanya, bisa sesat. Memang malu bertanya sesat di jalan. Jadi harus tanya langsung tentang perbaikan komputer dan penjualan alat yang original.

Ada lagi pembelajaran berharga. Saat menghidupkan laptop saya dan butuh dicolok, saya dapat pelajaran berharga yang selama ini tidak saya lakukan. Yang saya maksud tentang cara memasang colokan. Yang kerap saya lakukan, kadang saya colok dulu di laptop dan baru memasangnya di colokan litrik. ‘ITU SALAH BESAR’. Yang harus dilakukana dalah mencolok dulu kabelnya ke listrik dan kemudian baru memasangnya ke laptop saya.

Kesimpulannya:
1. Kalau perbaiki laptop, tanya langsung ke bagian perbaikan komputer. Kalau saat tunjuk laptop dan penjualnya masih pamit sebentar membawa laptop kita ke tempat lain, maka sebenarnya mereka akan serahakn ke agen lain.
2. Kalau Anda guru, jangan lupa sebut profesi sebagai guru dan minta agar penjual itu ingat gurunya saat masih belajar. Sampaikan bahwa laptop itu digunakan untuk mengajar karena itu berikan harga khusus.
3. Saat diberikan harga laptop, jangan lupa tanya harga yang wajar. Jangan cepat terjebak untuk menawar kalau belum tahu harga dasarnya. Kita bisa menawar tetapi ternyata hal itu masih lebih tinggi. Bandingkan dengan harga battery saya yang dibuka harga Rp 650.000.
Demikian sharing. Semoga bermanfaat. (Robert Bala, Harco Mangga Dua Jakarta, 02 Februari 2019).