PENCURI (BERPURA-PURA) DERMAWAN

PENCURI (BERPURA-PURA) DERMAWAN

Bagi penipu ‘ulung’ selalu saja ada akal buat mengibuli. Hari raya Natal misalnya akan digunakan sebagai ‘trik menawarkan bantuan’, hal mana membuat orang terkagum. Sayangnya ada niat terselubung seperti dikisahkan beriku tini.

Selasa pagi, 9 Desember 2019, sekretaris paroki Paskalis Cempaka Putih maupun koster dan petugs kebersihan tidak  menaruh curiga sedikitpun. Pasalnya, di paroki itu, datang seorang pemuda, berumur 30an tahun hendak menawarkan 1000 paket sumbangan

Motor ‘bodong’ yang digunakan Dedi saat melakukan aksi ‘dermawan’ di Paroki Paskalis Cempaka Putih.

Ia memperkenalkan diri bahwa dirinya lahir di Jakarta, tetapi orang tuanya, Paulus Bele Tolok berasal dari Lembata Flores. Lebih meyakinkan lagi, ia mengatakan bahwa masih saudara dari Pastor Yosef Tote Tolok OFM yang pernah berkarya 9 tahun di paroki tersebut, tetapi sudah tiga tahun tidak bertemu.

Tetapi itu hanya ‘siasat’. Ia lagi memata-matai barang di pastoran. Uang Rp 400.000 milik sekretaris raib segera. Tak kurang, 2 hp masing-masing milik koster (petugas di Gereja) dan petugas kebersihan pun raib. Ia pun segera menghilang menggunakan motor bodong.

Sorenya, Pastor Tote yang merasa dirugikan oleh aksi tak terpuji orang itu, segera menghubungi keluarga untuk menanyakan si pencuri yang mengaku saudara. karena dari gambar CCTV, pasto pun tidak mengenalnya. Keluarga Besar pun yang merasa dirugikan segera mencarinya. Hanya dalam hitungan belasan menit, setelah mengidentifikasi foto pada CCTV, segera diketahui bahwa orang itu bernama Aloysius Dedi Tolok atau dipanggil “Dedi”

Banyak anggota keluarga tidak mengenalnya. Meski orang tuanya berasal dari Flores NTT, tetapi Dedi lahir di Jakarta, dan tidak pernah berkumpul bersama keluarga. Aneka cerita pun muncul bahwa ia biasa melakukan aneka aksi penipuan  hal mana membuatnya menjauh dari keluarga. Sesekali, ketika ada siasat, ia baru gunakan nama keluarga, demi mendapatkan keuntungan, sebagaimana terjadi di Paroki Paskalis tersebut.

CCTV Paroki Paskalis Cempaka Putih

Beberapa kisah ‘tipu muslihat’ pun diceritakan. Ada yang mengaku pernah dicuri HPnya yang lagi dicharge. Ada pula yang berkisah, pernah ada tukang tambal ban yang menagih uang karena di Dedi tidak membayar. Ia malah menyuruh si tukang tambal ban menghubungi keluarga yang ada di Koja. Ada juga yang dijanjikan HP, tetapi setelah diserahkan uang Rp 600.000, si Dedi menghilang bersama HP yang dijanjikan.

Dedi ternyata bukan ‘penipu’ kelas teri. Di sebuah info di Jakarta Utara, tertera sebuah informasi agar orang berhati-hati kalau berada di jalan sekitar Cilincing. Disebutkan, Dedi adalah salah satu dari 2 begal sadis di Jakarta Utara dan tengah menjadi DPO Polres Jakarta Utara. Di informasi tersebut ditambahkan: “Bantu viralkan mereka biar semakin sempit ruang gerak mereka’

Dengan peristiwa itu, dimohon berhati-hati. Mendekati hari raya seperti ini, ada banyak kiat pintas memperoleh barang dengan cara yang curang. Lebih lagi, sangat disayangkan, pelaku kejahatan itu mengatasnamai keluarga yang biarawan, hanya agar tipu muslihatnya tidak terdeteksi.

Mereka juga ‘pura-pura’ hadir begitu dermawan, padahal itu hanyalah kedok untuk melakukan penipuan lain. Hati-hati, kejahatan ada di mana-mana. (RB)