PAROKI LEREK DALAM RANGKAIAN PERAYAAN

PAROKI LEREK DALAM RANGKAIAN PERAYAAN

Tahun 2015 memiliki arti yang sangat khusus bagi umat di Paroki Lerek. Empat kegiatan akbar dirayakan pada bulan Juli 2015 yakni: 50 Tahun SMP Lerek, 75 Tahun Paroki Lerek, 95 Tahun Pendidikan Dasar di Paroki Lerek, dan Inaugrasi Gereja St. Paulus Atawolo.ATAWOLO 6ATAWOLO 5

Perayaan akbar di atas dilakukan dalam dua kegiatan penting yakni pemberkatan Gereja St, Paulus Atawolo yang merupakan ‘stasi tertua di Paroki Lerek’ dan Pelatihan Guru. Pelatihan guru dianggap sebagai saat aktualisasi kegiatan karena para pendiri awal memang berkontribusi dalam meletakkan dasar pendidikan di Paroki Lerek. Rangkaian perayaan itu dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 5 Juli 2015.

Gereja Gemohing

Sesungguhnya kegiatan utama yang selama ini menjadi pusat perhatian dan persiapan adalah pembangunan Gereja St. Paulus Atawolo. Selama 2 tahun, masyarakat Atawolo baik yang berada di Lewotanah maupun Lewopana sepakat untuk membangun ‘Rumah Tuhan’.ATAWOLO 8ATAWOLO 7

Pelbagai usaha dilaksanakan terutama dengan mengumpulkan semua warga Atawolo hampir di seantero jagad. Para perantau yang ada di Malaysia, Singapura, Batam, Kalimantan, Sumatera, Lewoleba, Hokeng, Mbai, Larantuka, Maumere, Kupang, sekedar menyebut beberapa tempat sepakat untuk membangun rumah Tuhan.

Perwujudan cita-cita gereja ini sebenarnya termasuk ‘bodoh nekat’ karena modal yang ada pas-pasan. Apalagi warga Atawolo yang kini menempati bukit itu hanya berjumlah 341 orang. Tetapi dari sisi sejarah, ada kekuatan luar biasa.

Secara simbolis, kampung yang mengambil nama dari dua binatang: Luher (elang) dan Lakor (musang). Kampung yang selanjutnya diberi nama Lusilame secara historis merupakan pintu awal Paroki Lerek. Saat awal berdirinya, sebenarnya Paroki Lerek didirikan di Atawolo sebagai pusat paroki. Tetapi mengingat kekurangan air, maka pusat paroki dipindahkan di Lerek.

Di Atawolo, guru agama pertama, Paulus Nara Huar dikebumikan. Ia menjadi saksi pewartaan di Paroki Lerek. Nama beliau juga dicatat khusus dalam buku Lame Lusi Lako yang terbit khusus dalam peresmian Gereja Atawolo.ATAWOLO 9

Makam Guru Agama Pertama Paroki Lerek: Paulus Nara Huar

Atas dasar kekuatan sejarah itu maka semua warga Atawolo baik yang ada di kampung maupun di perantauan mulai sepakat untuk berkontribusi. Semua keluarga Atawolo mulai mengumpulkan kekuatan agar sedikit demi sedikit mengumpulkan dana demi mewujudkan Gereja tersebut.

Pada tanggal 5 Juli 2015, Gereja yang diimpikan itu terwujud. Biaya total sekitar Rp 1,5 miliar itu berdiri megah di stasi perdana paroki Lerek, Gereja St.Paulus Atawolo. Dalam kaitan dengan pemberkatan Gereja, telah dilaksanakan rangkaian kegiatan seperti: acara rekonsiliasi atau perdamaian.

Acara ini dialksanakan pada tangal 1 Juli. Di sana umat yang mengalami konflik diajak untuk berdamai. Acara itu mengharukan karena ada yang sudah berpuluh tahun tidak berdamai. Momen perdamaian ini sungguh berkesan.

Kegiatan puncak pada saat perayaan tanggal 5 Juli. Acara misa yang dihadiri hampir semua stasi dari Paroki Lerek itu sangat berkesan. Koor paroki terdiri dari 4 stasi yakni: Lerek, Watuwawer, Waiwejak, dan Atawolo. Hal itu menggambarkan keutuhan dan kesatuan Paroki Lerek.ATAWOLO 1ATAWOLO 2ATAWOLO 3

Setelah acara misa, dilanjutkan dengan resepsi. Acara ini dihadiri juga oleh Bupati dan Wakil Bupati Lembata, Sekda Lembata, dan aparat Kepala Dinas dari jajaran Kabupaten Lembata. Selain itu hadir puluhan pastor, biarawan-biarawati, dan undangan. Di antara para undangan, hadir juga Duta Besar Indonesia untuk Chile Alo Madja. Kehadiran Alo juga berkaitan dengan perayaan perak imamat Pastor Lamber Lalung SVD, misionaris di Chile.

Pelatihan GuruATAWOLO 10

Momen pemberkatan Gereja tidak tunggal. Setahun sebelum peresmian Gereja, Panitia pelaksana kegiatan merasakan bahwa ada momen lain yang bisa jadi pemacu. Kegiatan yang dimaksud adalah perayaan 50 Tahun SMP Lerek, 75 Tahun Paroki Lerek, dan 95 Tahun Pendidikan Dasar di Paroki Lerek.YBAI LEREK 2YBAI LEREK 6YBAI LEREK 10

Tiga momen kegiatan di atas diramu dalam satu kegiatan tunggal yakni pelatihan guru yang dilaksanakn pada tanggal 2 – 3 Juli 2013. Mengapa pelatihan guru? Karena sejak awal pendirian stasi Lerek hingga menjadi paroki Lerek, persiapan para guru menjadi hal yang sangat mendasar.

Pastor Bernard Bode SVD, pastor paroki pertama Lamalera mengawali persiapan dengan menyiapkan para guru agama. Beberapa guru agama awal seperti Paulus Nara Huar, Mikhael Bala Hugur Tolok, Fransiskus Gala Weka menjadi orang-orang terpilih yang disiapkan menjadi guru agama.YBAI LEREK 4

Pada masa Pastor Conrardus Beeker, SVD, di mana paroki Lerek berdiri, mulai disiapkan guru-guru agama dan guru sekolah. Nama seperti: Guru Beleta, Guru Wadan, Guru Dua Tolok, guru Baha Tolok, dan masih banyak guru lagi dipersiapkan untuk memulai misi Pendidikan.

Atas dasar ini maka diadakan Pelatihan Para guru dengan jadwal kegiatan sebagai berikut: Kegiatan ini dilaksanakn pada tanggal 2 Juli 2015 yang dihadiri oleh 150 guru sekecamatan Atadei (dari Paroki Lerek dan Paroki Kalikasa). Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Lembata, Yantji Sunur dan para Kepala Dinas dalam lingkungan Pemda Lembata. Pelatihan selanjutnya membahas dua topik penting yakni motivasi guru (pembelajaran mengikuti otak) dan latihan menulis untuk meningkatkan profesionalisme guru.YBAI LEREK 11Pada acara pelatihan ini, para guru dibagi dalam beberapa kelompok untuk menyusun outline sebuah tulisan. Dasar dari tulisan ini adalah narasi dan kisah setempat yang dapat menjadi bahan penulisan ilmiah.YBAI LEREK 19Pada malam hari diadakan Talkshow dengan tema: Apa yang dibuat untuk meningkatkan Pendidikan di Paroki Lerek? Acara ini dipandu oleh Gabriel Kia Tolok sungguh menarik karena semua peserta dapat memberikan masukan yang selanjutnya digodok oleh Panitia.SPANDUK 50 TAHUN PENDIDIKAN LEREK copyEMAS LEREK 14Pada bagian akhir kegiatan diserahkan piagam penghargaan kepada 11 tokoh Pendidikan di Paroki Lerek. Mereka telah berperan meningkatkan Pendidikan di Paroki Lerek. Jejak mereka diharapkan dapat menjadi acuan bagi generasi muda.

Misa Syukur

Sebagai puncak kegiatan, diadakan perayaan misa Syukur pada Jumat 3 Juli 2015. Perayaan misa yang dihadiri oleh beberapa imam dan diiringi koor paroki Lerek sungguh berkesan.ATAWOLO 1Dalam homilinya, Pastor Paroki Lerek, Rm Pius menekankan teladan para pendahulu mulai dari para misionaris, para guru agama, para guru, dan para tukang yang telah memberikan dasar bagi berdirinya Paroki Lerek.

Terhadap kegiatan ini, Stanis Pelea Ladjar, Ketua Panitia mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Pada perayaan ini sebenarnya dimeriahkan dengan Marching Band yang sehari sebelumnya telah meriahkan desa Lerek.YBAI LEREK 16YBAI LEREK 12Kemeriahan tidak terjadi pada hari puncak karena seorang warga Lerek, Yosep Benolo Meran Koban meninggal dunia pada hari Jumat 3 Juli 2015. Meski demikian, acara tetap dilaksanakan dengan makan bersama serta beberapa acara (tanpa musik yang besar). Semua warga Lerek ( sekitar 600 orang) makan bersama (membawa sendiri makanan dan minuman) dan saling berbagi bersama.YBAI LEREK 21YBAI LEREK 22Acara juga diselingin dengan nyanyian dari siswa-siswi SD. Mereka menyanyikan Himne Tanjung Kelapa dan Lagu Bebas : Lembata Helero. Acara ditutup pada sore hari dengan foto bersama Panitia dan masyarakat yang hadir.EMAS LEREK 8EMAS LEREK 6EMAS LEREK 45

Sesudah Pesta?
Rangkaian kegiatan perayaan tidak berhenti. Ada beberapa rencana kegiatan sebagai tindaklanjut.YBAI LEREK 28Pertama, para alumni diminta untuk setiap kali berlibur dapat menyempatkan diri memotivasi siswa di SD maupun SMP. Motivasi mereka akan sangat penting karena dapat membuka wawasan dan semangat kepada anak-anak untuk meletakkan pendidikan sebagai jembatan emas ke arah perbaikan dan peningkatan taraf hidup.EMAS LEREK 28

Kedua, panitia akan menyusun menjadi sebuah lembaga. Selama ini pelbagai kegiatan terbatas pada kepanitiaan. Diharapkan agar lembaga ini dapat menjadi lembaga hukum agar lebih kuat dalam membuat dan merencanakan kegiatan-kegiatan.

Ketiga, pembuatan pusat ziarah di Watuwawer. Tahun 2016, genap 50 Tahun Kematian Pastor Conrardus Beeker, SVD. Telah dibentuk pantia agar dapat menyiapkan kegiatan tersebut. Intinya, makam Pastor Beeker harus menjadi tempat ziarah, tempat di mana orang bisa berdoa dan mendapatkan inspirasi dari sang peziarah unggul.

Daftar donatur kegiatan: KONTRIBUSI SMP LEREK 01KONTIBUSI SMP LEREK 02KONTRIBUSI SMP LEREK 03KONTRIBUSI SMP LEREK 04 FINAL

 

Leave a comment