Sabar

SABAR*)

Kauhadap,

Tabiat keras

Bagai tempok menghalang kaku

Kau tubah tekad

Ingin lembut seturut hati

Biar rapi seluruh tertata

Tapi hidup,

Butuh sabar hafap fakta

Perlu ikhlas lihat ralita,

Perlu ‘legowo’ terima beda

Ikut irama beda berderap

Kau sadar,

Hidup terasa indah

Biar yang singat jadi dikenang

Dari buah dipetik perlahan

Dan irama hidup semakin indah

Jamsostek, 29 Juli 2010.

Dalam suasana masih ‘tegang’ saya menghadapi seorang keponakan yang cukup ‘tidak mau berubah’. Saya sudah berusaha ‘mendidiknya’ agar menjadi orang yang lebih baik. Tetapi semakin banyak kata, seakan tiak mempan. Apa yang harus saya buat? Pada saat ini, muncul puisi tentang ‘sabar’. Sabar adalah seperti gambar di sini, ‘menyusun’ sesuatu yang mustahil. Apa yang ada di depan, sulit dibayangkan apa jadinya. Tetapi hanya orang sabar memperoleh berkah. Saya kutip kata-kata Tukul Arwana tentang sabar. “Orang sabar, sukses ada di depan mata. Di berada di langkah terakhir. Karena itu ‘sabar’, sukses pun diraih. Beda dengan orang ‘tak sabar’. Meksi tinggal selangkah sukses, tetapi ia akhirnya ‘kandas’.


Leave a comment